Budaya Restorasi Film Mendesak

Ilustrasi. (HARIAN NASIONAL | FILES )
Festival Film Indonesia (FFI) 2016 mengangkat tema Restorasi dan Sensor. Tema itu diangkat setelah melihat kondisi pengarsipan film di Tanah Air tidak layak.
Ketua Panitia FFI 2016 Lukman Sardi mengatakan, pengarsipan yang buruk terhadap film Indonesia, membuat film-film itu tidak bisa lagi ditonton generasi penerus. Hal itu menjadi satu keprihatinan industry film, yang perlu dibenahi.
"Saya berharap pagelaran ini dapat membawa FFI ke tujuan awal, apresiasi terhadap karya anak bangsa," katanya di Jakarta, Rabu (21/9).
Sementara praktisi restorasi film Lisa Bona Rachman mengatakan, film sebagai bagian dari budaya seharusnya dijaga sebagai aset. Harta berharga itu wajib dilestarikan karena mengandung nilai bagi Indonesia.
Lisa menjelaskan, proses restorasi film tidak mudah. Dibutuhkan banyak biaya dan waktu untuk dapat mengembalikan film tersebut ke kondisi layak tonton. "Hal itu tergantung pada seberapa parah arsip asli film tersebut," ujarnya.
Lisa berharap, tema FFI kali ini menjadi tantangan pelaku industri film untuk membudayakan restorasi film. Selain itu, ia menganjurkan agar restorasi tidak berhenti usai perhelatan FFI. "Kita sebagai masyarakat Indonesia harus tetap menjaga film-film tersebut," jelasnya.
Ketua Panitia FFI 2016 Lukman Sardi mengatakan, pengarsipan yang buruk terhadap film Indonesia, membuat film-film itu tidak bisa lagi ditonton generasi penerus. Hal itu menjadi satu keprihatinan industry film, yang perlu dibenahi.
"Saya berharap pagelaran ini dapat membawa FFI ke tujuan awal, apresiasi terhadap karya anak bangsa," katanya di Jakarta, Rabu (21/9).
Sementara praktisi restorasi film Lisa Bona Rachman mengatakan, film sebagai bagian dari budaya seharusnya dijaga sebagai aset. Harta berharga itu wajib dilestarikan karena mengandung nilai bagi Indonesia.
Lisa menjelaskan, proses restorasi film tidak mudah. Dibutuhkan banyak biaya dan waktu untuk dapat mengembalikan film tersebut ke kondisi layak tonton. "Hal itu tergantung pada seberapa parah arsip asli film tersebut," ujarnya.
Lisa berharap, tema FFI kali ini menjadi tantangan pelaku industri film untuk membudayakan restorasi film. Selain itu, ia menganjurkan agar restorasi tidak berhenti usai perhelatan FFI. "Kita sebagai masyarakat Indonesia harus tetap menjaga film-film tersebut," jelasnya.
Reportase : Anastasia Wunardy (RM)
Editor : Admin