• Foto
  • Video
  • Indeks
Follow Us on Facebook Follow Us on Twitter Get Latest News From Us

Harian Nasional

Minggu, 22 April 2018 | 19:10 WIB

  • Terkini
  • Terpopuler
  • Pemerintah akan Rekrut 100 Ribu Guru
  • Paduan Suara Indonesia Menang EGP for Choral Singing
  • Menaker: Tak Perlu Khawatirkan Perpres TKA
  • Twitter Diserbu Followers “Hantu”
  • Kemdikbud Gelar Peringatan Hardiknas Sebulan Penuh
  • KOI Jamin Pelaku UMKM Tetap Difasilitasi Saat AG
  • Persija Optimistis Jadi Juara Grup
  • Dipulangkan, 60 Jenazah Pekerja Migran NTB Selama 2017-2018
  • Dua Wisatawan Tenggelam di Pantai Lembupurwo
  • MUI belum Dilibatkan Susun Perppu Perkawinan Anak
  • Waspadai Praktik Curang Sistem Rujukan
  • Koo, Aktor Terbaik Hong Kong
  • Enam Anggota Polda Papua Dipecat
  • Raja Salman Kecam Iran dan Amerika Serikat
  • Piala Indonesia Dinilai Merugikan Persija
  • Pengemudi Go-Jek Dipotong Rp 16.800
  • Exco: Indra (Masih) Terkuat
  • Komdis PSSI Kian Bernyali
  • Manuver Politik Erdogan Dinilai Tepat
  • Hanya 3 PTAN Terakreditasi A di Indonesia


  • Home /
  • Travel & Lifestyle

Budaya Restorasi Film Mendesak

Kamis, 22 September 2016 12:05 WIB
Budaya Restorasi Film Mendesak
Ilustrasi. (HARIAN NASIONAL | FILES )

BACA JUGA:

  • Antara Perundingan dan Penyerangan
  • Jalan Panjang Meraih Mimpi
  • Bertahan Hidup di Alam Liar
  • Ketegaran Istri Perwira
  • Penyelidikan Pencuri Ornamen Taman

SILAKAN DIBAGI :

  • Tweet
Festival Film Indonesia (FFI) 2016 mengangkat tema Restorasi dan Sensor. Tema itu diangkat setelah melihat kondisi pengarsipan film di Tanah Air tidak layak.

Ketua Panitia FFI 2016 Lukman Sardi mengatakan, pengarsipan yang buruk terhadap film Indonesia, membuat film-film itu tidak bisa lagi ditonton generasi penerus. Hal itu menjadi satu keprihatinan industry film, yang perlu dibenahi.
"Saya berharap pagelaran ini dapat membawa FFI ke tujuan awal, apresiasi terhadap karya anak bangsa," katanya di Jakarta, Rabu (21/9).

Sementara praktisi restorasi film Lisa Bona Rachman mengatakan, film sebagai bagian dari budaya seharusnya dijaga sebagai aset. Harta berharga itu wajib dilestarikan karena mengandung nilai bagi Indonesia.

Lisa menjelaskan, proses restorasi film tidak mudah. Dibutuhkan banyak biaya dan waktu untuk dapat mengembalikan film tersebut ke kondisi layak tonton. "Hal itu tergantung pada seberapa parah arsip asli film tersebut," ujarnya.

Lisa berharap, tema FFI kali ini menjadi tantangan pelaku industri film untuk membudayakan restorasi film. Selain itu, ia menganjurkan agar restorasi tidak berhenti usai perhelatan FFI. "Kita sebagai masyarakat Indonesia harus tetap menjaga film-film tersebut," jelasnya.

Reportase : Anastasia Wunardy (RM)
Editor : Admin

KATEGORI

  • Polhukam
  • Global
  • Kesra
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Travel & Lifestyle
  • Sosok
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sainstek/Kesehatan
  • Opini & Kolom
  • Liputan Khusus
  • Foto
  • Indeks

Dapatkan newsletter update berita setiap hari dengan menyertakan E-Mail Anda.



PT. BERITA NASIONAL
Jl. Teuku Cik Ditiro 77 Menteng
Jakarta Pusat 10310
Telp : 021-315 2699
E-Mail Redaksi :
redaksi@harian-nasional.com
Info Pemasangan Iklan :
iklan@harian-nasional.com

  • Polhukam
  • Global
  • Kesra
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Travel & Lifestyle
  • Sosok
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sainstek/Kesehatan
  • Opini & Kolom
  • Liputan Khusus
  • Foto
  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Lihat Versi Mobile

Copyright 2018 © Harian Nasional. Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.