Perpaduan Rasa Tertua di Indonesia

Nasi Krawu dan Bebek Ingkung. (THE RITZ-CARLTON JAKARTA)
Berbicara akulturasi di Indonesia, Belanda memiliki pengaruh paling kuat. Menjadi negara jajahan Negara Kincir Angin selama ratusan tahun membuat bangsa Indonesia sedikit-banyak bersentuhan dengan budaya negeri mereka, tidak terkecuali dalam kuliner. Banyak santapan Nusantara yang ternyata berakar dari kuliner Belanda, termasuk kue cubit dan klapertaart.
Food blogger dan penulis buku Indo Dutch Kitchen Secrets Jeff Keasberry menuturkan, masakan Belanda-Indonesia merupakan salah satu fusion tertua di Indonesia. "Secara internasional, tidak banyak yang mengetahui tentang harta karun kuliner ini, berasal dari negara yang juga dikenal dengan sabuk zamrud," ujarnya dilansir dari situs Keasberry.com.
Sayangnya, Keasberry menjelaskan, beberapa orang dengan minim pengalaman di Belanda, termasuk mereka yang memproklamirkan diri sebagai pencinta kuliner, menganggap masakan fusion hanya mengacu pada kuliner satu negara saja. Mereka menolak kehadiran masakan unik yang telah terbentuk selama 350 tahun dari keintiman kolonial antara kedua negara.
Terlepas dari kebingungan, Keasberry menyampaikan, masakan Belanda-Indonesia memiliki kekayaan yang unik. Perpaduan kuliner ini dimulai saat pedagang Belanda yang datang ke Indonesia pada awal abad ke-16 hendak mencari bahan pengganti makanan dengan rempah. Dampaknya, banyak masakan baru tercipta yang juga mengandung sentuhan Indonesia.
Food blogger dan penulis buku Indo Dutch Kitchen Secrets Jeff Keasberry menuturkan, masakan Belanda-Indonesia merupakan salah satu fusion tertua di Indonesia. "Secara internasional, tidak banyak yang mengetahui tentang harta karun kuliner ini, berasal dari negara yang juga dikenal dengan sabuk zamrud," ujarnya dilansir dari situs Keasberry.com.
Sayangnya, Keasberry menjelaskan, beberapa orang dengan minim pengalaman di Belanda, termasuk mereka yang memproklamirkan diri sebagai pencinta kuliner, menganggap masakan fusion hanya mengacu pada kuliner satu negara saja. Mereka menolak kehadiran masakan unik yang telah terbentuk selama 350 tahun dari keintiman kolonial antara kedua negara.
Terlepas dari kebingungan, Keasberry menyampaikan, masakan Belanda-Indonesia memiliki kekayaan yang unik. Perpaduan kuliner ini dimulai saat pedagang Belanda yang datang ke Indonesia pada awal abad ke-16 hendak mencari bahan pengganti makanan dengan rempah. Dampaknya, banyak masakan baru tercipta yang juga mengandung sentuhan Indonesia.
Reportase : Adinda Pryanka
Editor : Admin