Isyana Lebur dalam Orkestra

Isyana Sarasvati. (HARIAN NASIONAL | BAYU ADJI PRIHAMMANDA)
Merdu karakter suara sopran Isyana Sarasvati menghangatkan suasana Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (31/1) petang. Sementara di halaman pusat seni dan budaya Ibu Kota ini masyarakat tumpah ruah, berharap menjadi bagian dari sejarah, dengan menyaksikan fenomena alam Bulan Super Darah Biru alias Super Blue Blood Moon yang kali terakhir menghiasi angkasa sekira 152 tahun silam.
Isyana, musisi muda Tanah Air ini menjadi bagian dari debut panggung Jakarta Concert Orchestra (JCO) 2018, yang dimulai dengan tema ‘Invitation to the Dance'. Komposisi yang ditulis komponis asal Jerman, Carl Maria von Weber, tersebut sekaligus komposisi pembuka yang dimainkan sekira 55 musisi profesional yang tergabung JCO.
Berbagai komposisi yang bertema musik tarian dirangkum dalam konser syahdu nan memikat, tepat tengah pekan. Dari tarian waltz yang menenangkan karya Johann Strauss ll yang dibawakan Isyana dengan lantunan suara indahnya, hingga tarian kematian karya Franz Liszt yang ditampilkan alunan piano pianis muda berbakat, Jonathan Kuo.
Tak hanya menyajikan kolaborasi apik sederet musisi, tampilan tarian dengan inspirasi kedaerahan Norwegian Dances karya Edvarg Grieg hingga inspirasi dari musik daerah Indonesia berjudul Panen Raya gubahan Fero Aldiansya Stefanus juga tampil memukai penonton.
Pimpinan JCO sekaligus Direktur Musik The Resonanz Music Studio Avip Priatna mengungkapkan, konser ini lagi-lagi "sepotong asa" memopulerkan musik klasik yang kerap dianggap berat dan serius. Menggandeng musisi yang melebarkan sayap di jalur pop dan pianis belia, Avip kembali menyajikan musik klasik dalam kemasan fun. "Ini bagian dari mimpi saya mendekatkan masyarakat dengan simfoni."
Reportase :
Editor : Admin