Sekolah Terdampak Bencana Dituntut Kreatif

ilustrasi (ANTARA | PUSPA PERWITASARI)
Kisi-kisi USBN dan UN yang dikeluarkan BNSP bisa jadi rujukan siswa mengejar ketertinggalan materi.
JAKARTA (HN) Siswa di Tanah Air mulai bersiap menghadapi Penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Persiapan ini diharapkan turut dilakukan oleh siswa yang bersekolah di daerah terdampak bencana alam.
Sekretaris Federasi Serikat Guru Indonesia (FSG) Heru Purnomo menilai, sekolah harus kreatif mencari solusi agar kegiatan belajar mengajar siswa tidak tertinggal. Menurut dia, sekolah perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan.
"Sekolah terdampak bencana harus mengejar ketertinggalan. Mereka juga harus meminta arahan dinas pendidikan di daerah. Ini menyangkut hajat banyak orang," kata Heru kepada HARIAN NASIONAL, Senin (12/3).
Heru menegaskan, dinas pendidikan daerah harus memberikan dukungan maksimal. Sebab, keberhasilan sekolah pada USBN dan UNBK merupakan kebanggaan bagi setiap daerah.
Sekolah terdampak bencana, kata Heru, dapat bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam mengantisipasi ketertinggalan. Dia mencontohkan, siswa diarahkan tetap belajar dengan menumpang di gedung yang tidak terdampak.
Pengamat Pendidikan Totok Soefijanto berpendapat, anak-anak yang terdampak bencana harus diberikan bantuan maksimal. Menurut dia, sekolah bisa bekerja sama dengan kantor-kantor pemerintah.
"Mereka juga bisa menumpang ujian ke sekolah terdekat. Jadwalnya bisa disesuaikan agar siswa sama-sama bisa menggunakan komputer," katanya.
Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Abduh menjelaskan, pelaksanaan dan pengaturan teknis USBN dan UNBK di sekolah terdampak bencana menjadi kewenangan pemerintah daerah (pemda).
"Untuk jenjang SD dan SMP, kewenangannya di dinas pendidikan kabupaten/kota. Sedangkan untuk SMA dan SMK menjadi wewenang dinas pendidikan provinsi," katanya.
Abduh menjelaskan, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sudah menerbitkan kisi-kisi soal untuk pelaksanaan UNBK. Maka, lanjut dia, sekolah diharapkan mengejar ketertinggalan sesuai materinya.
Abduh menambahkan, sekolah terdampak bencana juga berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat terkait soal USBN. Guru diharapkan arif dan bijak menyikapi materi soal yang disusunnya.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menjelaskan, jadwal USBN disesuaikan kondisi daerah masing-masing. Semuanya diatur kepala dinas pendidikan setempat.
"Jadwal disesuaikan kondisi setiap daerah," katanya.
Kepala BSNP Bambang Suryadi menyatakan, kisi-kisi USBN dan UNBK ditetapkan BSNP dan bersifat public domain. Oleh karena itu, dia mengakui, data-data menyangkut kisi-kisi ini bisa bisa diakses melalui laman resmi BSNP. Para siswa yang sekolahnya terdampak bencana bisa memanfaatkannya sebagai rujukan untuk mengejar ketertinggalan materi pelajar.
"Kurikulum yang dipakai berbasis standar. Hal ini diyakini tidak menjadi kendala semua sekolah meskipun mereka terdampak bencana," katanya.
Reportase : Alvin Tamba
Editor : Aria Triyudha