Akses KA Bandara ke Kertajati akan Dibangun

Bandara Kertajati. (ANTARA|RAISAN AL FARISI )
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka akan dilengkapi kereta api (KA) bandara dari Bandung dan Cikampek menggunakan jalur utara dan selatan. Sekarang rencana tersebut sedang proses penyelesaian Detail Engineering Design (DED).
Di jalur selatan akan memanfaatkan Stasiun Jatibarang sebagai pemberangkatan awal KA Bandara menuju Bandara Kertajati. Di dalam area bandara akan dikembangkan jalur kereta dan stasiun KA Bandara.
Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan, kereta api menuju Bandara Kertajati akan dikoneksikan dari jalur Kadipaten-Tanjung Sari-Kertajati. Jalur ini proyek reaktivasi rel kereta yang lama tidak terpakai.
Namun, tidak mudah mereaktivasi jalur ini karena membutuhkan pembuatan terowongan besar untuk menembus pegunungan yang mengelilingi jalur Bandara Kertajati. Reaktivasi jalur sudah dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai akhir tahun. "Untuk trase KA Bandara hingga kini belum ada tapi kami kembangkan dulu reaktivasi jalurnya," kata dia di Kertajati, Sabtu (3/11).
Untuk mendongkrak lalu lintas, jalur selatan penerbangan Jawa hingga kini belum ada yang menggunakan. Usai uji coba yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia, rute tersebut tidak efisien. Bahkan rute dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati lebih panjang dibanding menggunakan jalur utara.
Kepala Sub Divisi Pengendalian Operasi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan AirNav Indonesia Ida Yuniarti mengatakan, jalur penerbangan utara Jawa masih sangat diminati. Waktu tempuh lebih cepat, hemat bahan bakar, sehingga tarif yang ditawarkan maskapai lebih kompetitif.
"(Jalur selatan) lebih jauh jaraknya. Kalaupun ada perbedaan, tidak signifikan. Akhirnya masih lewat jalur utara," katanya.
Namun, pihaknya tidak akan menggunakan jalur selatan bagi penerbangan Bandara Kertajati. Meski sebenarnya bisa digunakan untuk rute Kertajati-Yogyakarta, tetapi jarak tempuh lebih jauh.
Jika maskapai mau mengambil risiko biaya operasional dan jarak tempuh, jalur selatan cukup aman karena cenderung sepi dan bebas memilih. Maskapai bisa mengajukan rute berkoordinasi dengan Airnav Indonesia untuk membuat skenario penerbangan.
"Dengan direktur navigasi penerbangan, kita buat rute skenario dan prosedurnya. Mereka akan verifikasi ketika clear dengan savety assessment," ujarnya.
Reportase : Dian Riski Rosmayanti
Editor : Didik Purwanto