Pesona Elegan White Henna

White Henna. (DOK PRIBADI IMA HABSYI)
Seni lukis tubuh berbahan henna diminati banyak perempuan. Di Indonesia, misalnya. Pamor henna art yang telah digunakan sejak lama di berbagai negara sebagai kosmetik maupun seni lukis tubuh mulai merebak sekitar 2006-2007.
Sebaliknya, menurut Ima, orang Arab cenderung lebih memperhatikan motif-motif bunga, dengan nuansa lebih simple dibanding pakem India. Hanya, kecenderungan pakem dua negara tersebut tidak memengaruhi tren di Indonesia.
Seiring perkembangannya, spesifikasi elemen pun turut berkembang. Permintaan lebih banyak bersifat personal.
Sementara untuk motif garis lurus lebih "masuk" jika diaplikasikan pada tangan berukuran sedang. Dan, terakhir, untuk bentuk tangan besar, lebih disarankan menggunakan motif garis yang lebih banyak menyudut ke bagian atas atau bawah.
Sesuai namanya, seni lukis tubuh ini memanfaatkan tanaman henna sebagai bahan dasar. Ada dua macam henna yang biasa digunakan sebagai henna art, yakni henna natural dan henna instan.
Henna natural memanfaatkan daun henna secara pure (murni), sedangkan henna instan menggunakan campuran antara henna natural dan pewarna makanan. Keduanya menghasilkan warna cokelat hingga marun yang indah saat digoreskan di tangan.
Tren saat ini yang banyak digandrungi kaum perempuan adalah penggunaan white henna. Berbeda dengan henna natural maupun henna instan, white henna tidak memanfaatkan henna sebagai bahan dasarnya, tapi body paint berwarna putih. Disebut white henna sebab dalam pengaplikasiannya menggunakan motif-motif henna art.
Selain faktor bahan, ada perbedaan mendasar cara pengaplikasian white henna dengan henna marun biasa.
Penggunaan white henna setelah digambar menyebabkan tekstur menjadi lebih lengket. Oleh karenanya, diperlukan finishing seperti taburan glitter, bedak tabur, lem khusus, bahkan swarovski.
Selain mengurangi rasa lengket akibat body paint, penambahan finishing juga menambah keelokan dari pesona white henna ini. Sehingga warna putih yang dihasilkan tampak lebih elegan seiring penambahan glitter dan butiran swarovski yang indah.
"Kalau yang henna instan bisa diberi finishing, tapi kalau henna natural yang biasanya dari oleh-oleh orang haji itu tidak bisa, polosan aja," ujar henna artist Ima Habsyi kepada HARIAN NASIONAL.
Penggunaan white henna juga sangat cocok bagi perempuan yang tak ingin tangannya "terlalu lama" dihias dengan seni lukis tubuh ini. Idealnya, ketahanan henna natural maupun instan adalah tujuh hingga delapan hari. Sedangkan white henna hanya sekitar satu hingga dua hari.
"Jadi, white henna ini booming setelah aku menghias henna pada Nabila Syakieb. Hingga sekarang ini trennya masih ke situ," kata dia, menambahkan.
Motif yang eksotis dari seni lukis tubuh henna ini memang tak bisa disangkal. Kesatuan garis, sulur, bunga-bunga, hingga garis-garis membentuk guratan yang indah di tangan.
Tak asal desain motif dengan unsur-unsur keindahan yang nyata, di India desain henna ternyata memiliki "pakem" tersendiri. Orang India sangat memperhatikan pakem. Misalnya, corak yang harus kecil dan digambar secara penuh (full) di bagian tangan hingga lengan.
"Kalau orang Indonesia kan tidak ada pakem-pakemnya, jadi lebih free style. Mereka juga cenderung suka desain yang simple, terlihat manis dan cantik," tuturnya.
Desain simple lebih memperlihatkan sisi elegan terhadap seorang perempuan, terutama mempelai perempuan. Motif dan corak henna biasanya akan disesuaikan dengan busana, kebaya atau model gaun pengantin lainnya.
Ini juga tak terlepas dari fungsi henna art di Indonesia. Yakni sebagai pemanis dan pelengkap saja. Tidak memiliki makna khusus seperti di India yang harus didasarkan pakem tertentu.
Sentuhan Personal
Untuk henna art pada pasangan yang akan menikah, misalnya, muncul love history perjalanan cinta calon pengantin.
Antara lain foto pasangan atau tempat-tempat bersejarah dalam kisah cinta mereka yang diletakkan di tengah dengan pinggiran motif henna.
Menurut Ima, penambahan sentuhan personal tersebut yang membuat ia membutuhkan lebih banyak waktu, terlepas dari motif yang ia buat. Rata-rata semua motif dan desain adalah hasil ciptaannya sendiri.
Ciri khas Ima Habsyi, motif kecil-kecil nan detail, lebih banyak pola, dan tak terlalu sering menggunakan motif bunga. "Aku lebih suka yang terlihat rapi,karena kalau bikin motif bunga yang besar-besar kesannya kurang rapi," kata dia.
Motif kecil dan detail, dengan membuat banyak pola, mengesankan bahwa motif tersebut tak gampang ditiru orang lain. Pun motif ini bisa masuk ke berbagai jenis ukuran tangan, baik itu kecil, berisi, maupun besar.
Untuk tangan yang berukuran kecil dan kurus, tidak disarankan menggunakan motif-motif full. Motif yang lebih simple lebih "masuk" pada bentuk tangan ini.
Untuk tangan kecil tapi agak berisi, Ima lebih menyarankan untuk membuat motif-motif dengan desain yang memanjang. "Lebih ke bagian tengah dan agak memanjang desainnya, tapi jangan memakai motif berupa garis-garis lurus," tegasnya.
"Kalau tangan yang besar jangan pakai motif bunga yang besar-besar, efeknya di tangan menjadi lebih besar".
Reportase : Ramadani W
Editor : Devy Lubis