Pascarusuh Demo, Tanah Abang dan Petamburan Normal

Aktivitas pedagang di sekitar kawasan Stasiun Tanah Abang berjalan seperti biasa, Kamis (23/5/2019) pasca ricuh unjukrasa di sekitar gedung Bawaslu, Petamburan. (ANTARA FOTO | LIVIA KRISTIANTI )
JAKARTA (HN) - Aktivitas di kawasan Pasar Tanah Abang dan sekitarnya pada Kamis pascakericuhan 22 Mei berjalan normal dan aman seperti biasanya.
"Kita tetap dagang saja seperti biasa, toh ini pengamanan tetap jalan dari TNI di sekitar sini," kata salah seorang pedagang bubur kacang hijau, Hasan di depan Stasiun Tanah Abang, kutip Antara, Kamis (23/5).
Selain Hasan, pedagang kaki lima lainnya, Kipli, juga tetap berjualan di daerah Halte Kapal Api meski kemarin sempat dipenuhi massa aksi.
"Dagang mah dagang aja, soalnya ini sudah normal. Sudah banyak yang dagang di sini lagi," kata Kipli yang dengan santai menjajakan gorengan.
Selain aktivitas jual-beli, aktivitas penumpang menuju Stasiun Tanah Abang berjalan dengan normal, tidak terjadi penumpukan dan layanan KRL berjalan seperti biasa.
Kondisi lalu lintas di Jalan Jati Baru Raya dan Fly Over Jati Baru, Tanah Abang hingga saat ini terpantau sepi tidak ramai seperti hari biasa namun sudah dapat dilewati oleh mobil dan motor.
Sebelumnya, pada Rabu (22/5) terjadi kericuhan di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang dalam yang dilakukan sekelompok massa yang mengikuti aksi demo terkait Hasil Pemilu yang dianggap merugikan salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Kericuhan tersebut berhasil diredam oleh polisi dan tokoh ulama pada malam hari sehingga pada Kamis (23/5) kegiatan di kawasan Tanah Abang dapat kembali kondusif.
Aparat Tetap Berjaga-jaga
Pasca kericuhan Rabu (22/5) sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat dan Petamburan III, Jakarta Pusat kembali berjualan seperti sedia kala.
Eva (50) saat ditemui di depan gerbang RS Pelni, Kamis malam, mengatakan sehari kemarin pedagang tidak ada yang berjualan karena situasi tidak aman.
"Sekarang sudah kondusif, jadi bisa berjualan lagi," kata ibu penjual Nasi Uduk Pelni ini.
Eva mengaku, walau situasi di kawasan KS Tubun dan Petamburan III sudah kondusif tapi aktivitas jual beli masih sepi.
Menurut dia, ini dikarenakan warga belum tahu situasi terkini di Jalan KS Tubun dan Petamburan III pasca kericuhan.
"Mungkin warga masih takut penjualan hari ini masih sepi," katanya.
Wanita yang sudah puluhan tahun berjualan Nasi Uduk Pelni ini mengatakan saat kericuhan terjadi suasana di kawasan tersebut mencekam, sama seperti kejadian 1998.
Tetapi lanjut dia, kondisi itu hanya terjadi sehari saja dari pukul 03.00 WIB Rabu saat sahur sampai Kamis dini hari.
"Kemarin pedagang tidak ada yang berani jualan, sekarang sudah tidak ada kericuhan jadi mulai berdagang lagi," katanya.
Sejumlah pedagang sudah berjejer berjualan di sepanjang Jalan KS Tubun dan Petamburan III seperti pejual siomay, baso, es kelapa, gorengan, mie ayam, dan pecel lele.
Kericuhan terjadi dimulai dari Tanah Abang, merembet ke kawasan KS Tubun dan Petamburan. Batas wilayahnya sampai ke Asrama Brimob Gegana unit K-9.
Sisa-sisa kericuhan masih tampak seperti sisa pembakaran di jalan-jalan, termasuk 10 unit mobil milik warga dan anggota Brimob yang dibakar di Jalan KS Tubun III.
Pantauan Antara, suasana di Jalan KS Tubun dan Petamburan III sudah normal. Warga beraktifitas seperti biasa, membuka warung, keluar rumah dan duduk-duduk di pinggir jalan.
"Situasi sudah kondusif, aman terkendali," kata Efendi (58) warga Petamburan III.
Di lokasi kejadian sebuah tenda milik anggota Yonif 312 Subang, Purwakarta yang berdiri di pinggir Jalan Petamburan III.
Sejumlah anggota TNI AD masih berjaga-jaga di lokasi sambil berinteraksi dengan warga sekitar. Sejumlah warga juga mengirimkan bantuan makanan untuk berbuka dan sahur bagi anggota TNI yang bertugas.
"Kita tetap dagang saja seperti biasa, toh ini pengamanan tetap jalan dari TNI di sekitar sini," kata salah seorang pedagang bubur kacang hijau, Hasan di depan Stasiun Tanah Abang, kutip Antara, Kamis (23/5).
Selain Hasan, pedagang kaki lima lainnya, Kipli, juga tetap berjualan di daerah Halte Kapal Api meski kemarin sempat dipenuhi massa aksi.
"Dagang mah dagang aja, soalnya ini sudah normal. Sudah banyak yang dagang di sini lagi," kata Kipli yang dengan santai menjajakan gorengan.
Selain aktivitas jual-beli, aktivitas penumpang menuju Stasiun Tanah Abang berjalan dengan normal, tidak terjadi penumpukan dan layanan KRL berjalan seperti biasa.
Kondisi lalu lintas di Jalan Jati Baru Raya dan Fly Over Jati Baru, Tanah Abang hingga saat ini terpantau sepi tidak ramai seperti hari biasa namun sudah dapat dilewati oleh mobil dan motor.
Sebelumnya, pada Rabu (22/5) terjadi kericuhan di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang dalam yang dilakukan sekelompok massa yang mengikuti aksi demo terkait Hasil Pemilu yang dianggap merugikan salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Kericuhan tersebut berhasil diredam oleh polisi dan tokoh ulama pada malam hari sehingga pada Kamis (23/5) kegiatan di kawasan Tanah Abang dapat kembali kondusif.
Aparat Tetap Berjaga-jaga
Pasca kericuhan Rabu (22/5) sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat dan Petamburan III, Jakarta Pusat kembali berjualan seperti sedia kala.
Eva (50) saat ditemui di depan gerbang RS Pelni, Kamis malam, mengatakan sehari kemarin pedagang tidak ada yang berjualan karena situasi tidak aman.
"Sekarang sudah kondusif, jadi bisa berjualan lagi," kata ibu penjual Nasi Uduk Pelni ini.
Eva mengaku, walau situasi di kawasan KS Tubun dan Petamburan III sudah kondusif tapi aktivitas jual beli masih sepi.
Menurut dia, ini dikarenakan warga belum tahu situasi terkini di Jalan KS Tubun dan Petamburan III pasca kericuhan.
"Mungkin warga masih takut penjualan hari ini masih sepi," katanya.
Wanita yang sudah puluhan tahun berjualan Nasi Uduk Pelni ini mengatakan saat kericuhan terjadi suasana di kawasan tersebut mencekam, sama seperti kejadian 1998.
Tetapi lanjut dia, kondisi itu hanya terjadi sehari saja dari pukul 03.00 WIB Rabu saat sahur sampai Kamis dini hari.
"Kemarin pedagang tidak ada yang berani jualan, sekarang sudah tidak ada kericuhan jadi mulai berdagang lagi," katanya.
Sejumlah pedagang sudah berjejer berjualan di sepanjang Jalan KS Tubun dan Petamburan III seperti pejual siomay, baso, es kelapa, gorengan, mie ayam, dan pecel lele.
Kericuhan terjadi dimulai dari Tanah Abang, merembet ke kawasan KS Tubun dan Petamburan. Batas wilayahnya sampai ke Asrama Brimob Gegana unit K-9.
Sisa-sisa kericuhan masih tampak seperti sisa pembakaran di jalan-jalan, termasuk 10 unit mobil milik warga dan anggota Brimob yang dibakar di Jalan KS Tubun III.
Pantauan Antara, suasana di Jalan KS Tubun dan Petamburan III sudah normal. Warga beraktifitas seperti biasa, membuka warung, keluar rumah dan duduk-duduk di pinggir jalan.
"Situasi sudah kondusif, aman terkendali," kata Efendi (58) warga Petamburan III.
Di lokasi kejadian sebuah tenda milik anggota Yonif 312 Subang, Purwakarta yang berdiri di pinggir Jalan Petamburan III.
Sejumlah anggota TNI AD masih berjaga-jaga di lokasi sambil berinteraksi dengan warga sekitar. Sejumlah warga juga mengirimkan bantuan makanan untuk berbuka dan sahur bagi anggota TNI yang bertugas.
Reportase : Mulya Achdami
Editor : Mulya Achdami