Penerbangan Jarak Pendek Jadi Primadona

Pesawat Wings Air. (ATR Aircraft)
JAKARTA (HN) -
Lion Air Group terus mengembangkan penerbangan jarak pendek menggunakan pesawat propeler. Banyak bandara baru yang akan dibangun membutuhkan keterhubungan jalur udara.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan akan mengembangkan penerbangan dengan pesawat propeler untuk rute-rute perintis di luar pusat kota. Lion Air Group telah memesan 100 pesawat ATR 72-500/600. Kini tersisa 20 pesawat lebih yang belum dikirim oleh pabrikan.
Menurut Edward, penerbangan jarak pendek justru menjadi primadona di tengah negara kepulauan seperti Indonesia. Wings Air, operator penerbangan yang menerbangi jarak pendek terus mengkaji agar bisa melayani seluruh bandara kecil dan perintis baru.
"Kita lagi mengatur pasar kembali. Kita lihat pertumbuhan pasarnya seperti apa," kata Edward di Jakarta, Kamis (31/10).
Edward mengatakan, Wings Air selama ini terus menciptakan pasar penerbangan jarak pendek. Tanpa diciptakan, tidak pernah muncul potensi-potensi penerbangan baru.
Namun, kata dia, menciptakan permintaan pasar perlu strategi khusus. Wings Air terus mengkaji potensi daerah dengan keterhubungan antara kedua wilayah. "Hubungan antardaerah seperti apa, kita ciptakan pasar itu agar tumbuh," ujarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, maskapai bisa menciptakan penerbangan di rute-rute pendek di Papua. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang menyusun rencana induk pengembangan bandara di Papua.
Sedikitnya, 10 bandara yang akan dikembangkan di Papua, seperti Bandara Ewer, Bandara Kepi, Bandara Ilaga, Bandara Oksibil, Bandara Douw Aturure, Bandara Mopah, Bandara Rendani Manokwari, Bandara Waisai (Marinda) Raja Ampat, Bandara Wasior Baru, dan Bandara Baru Siboru Fakfak. "Maskapai bisa mengambil peran untuk melayani penerbangan di bandara-bandara tersebut," kata dia.
Papua membutuhkan pesawat-pesawat kecil untuk bisa mengangkut penumpang dan barang secara optimal. Pengembangan sektor logistik di Papua juga tengah digenjot. Maskapai seperti Wings Air sangat dibutuhkan. "Kami ingin menciptakan sektor penerbangan ini terus tumbuh baik," ujarnya.
Menurut Budi, kinerja penerbangan nasional cukup baik. Terlebih tingkat ketepatan waktu penerbangan (OTP) di level 84,32 persen dari tahun lalu 78,6 persen.
Budi meminta maskapai juga berkontribusi melayani rute di lima Bali baru, seperti Joglosemar, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado.
Direktur Utama Batik Air Capt Luthfie mengatakan juga telah berkontribusi dalam penerbangan di lima Bali baru. Batik Air telah menambah rute dari dan Labuan Bajo, Lombok, Manado, dan Danau Toba.
"Belum lama ini kan sudah tersedia rute Denpasar-Labuan Bajo, setelah rute Jakarta-Labuan Bajo," katanya.
Batik Air telah mendominasi penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo. Rute lainnya lebih dulu tersedia oleh Batik Air.
Reportase : Dian Riski Rosmayanti
Editor : Didik Purwanto