Pengamat: Bamsoet dan Airlangga Calon Kuat Ketum Golkar

Bambang Soesatyo (HARIAN NASIONAL|YAUMAL HUTASUHUT)
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartanto memiliki potensi yang sama untuk menjadi Ketua Umum (ketum) Golkar. Hal itu disampaikan Pengamat Politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti di Jakarta, Kamis (31/10).
“Keduanya memiliki beberapa variabel, yaitu publisitas, struktural, dan hubungan internal dan eksternal yang baik,” kata Ray. Namun, lanjut dia, Bamsoet sapaan akrab Bambang memiliki kelebihan pada variabel publisitas dan secara struktural tidak begitu kuat. Sementara Airlangga, kata Ray kebalikan dari Bamsoet, memiliki hubungan struktural yang kuat dengan petinggi partai berlambang beringin ini.
“Jadi, kalau dilihat polanya, Bamsoet ingin mengakumulasi popularitasnya dari luar sebagai bahan memperkuat posisi ke dalam,” katanya. Sementara Airlangga, menurut Ray, ingin memperkuat basis strukturalnya, ketimbang melakukan publisitas.
Ray memastikan, Bamsoet akan maju pada pemilihan ketua umum Golkar meskipun Ketua MPR itu mengatakan belum memutuskan apakah akan mencalonkan diri. “September kemarin Bamsoet bilang tidak maju, dan sekarang belum tahu. Tapi kita tak tahukan pada Desember nanti,” kata Ray.
Menurutnya, Bamsoet tidak akan menyiakan peluang yang dimilikinya, sebab saat ini mantan ketua DPR RI periode 2014-2019 ini, salah satu kandidat kuat selain Airlangga.
Kepada awak media Bamsoet mengatakan belum memastikan apakah akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas). “Jadwalnya Munas belum tahu kapan. Kalau tidak ada Munas kita mengatakan maju kan kayak orang gila,” katanya.
Hingga saat ini, lanjut dia, dirinya belum mengetahui secara detail kapan Munas Partai Golkar digelar. “Saya kira saya tidak bisa mendahului, apa yang belum ada, kita tunggu saja pengumumannya nanti.”
“Keduanya memiliki beberapa variabel, yaitu publisitas, struktural, dan hubungan internal dan eksternal yang baik,” kata Ray. Namun, lanjut dia, Bamsoet sapaan akrab Bambang memiliki kelebihan pada variabel publisitas dan secara struktural tidak begitu kuat. Sementara Airlangga, kata Ray kebalikan dari Bamsoet, memiliki hubungan struktural yang kuat dengan petinggi partai berlambang beringin ini.
“Jadi, kalau dilihat polanya, Bamsoet ingin mengakumulasi popularitasnya dari luar sebagai bahan memperkuat posisi ke dalam,” katanya. Sementara Airlangga, menurut Ray, ingin memperkuat basis strukturalnya, ketimbang melakukan publisitas.
Ray memastikan, Bamsoet akan maju pada pemilihan ketua umum Golkar meskipun Ketua MPR itu mengatakan belum memutuskan apakah akan mencalonkan diri. “September kemarin Bamsoet bilang tidak maju, dan sekarang belum tahu. Tapi kita tak tahukan pada Desember nanti,” kata Ray.
Menurutnya, Bamsoet tidak akan menyiakan peluang yang dimilikinya, sebab saat ini mantan ketua DPR RI periode 2014-2019 ini, salah satu kandidat kuat selain Airlangga.
Kepada awak media Bamsoet mengatakan belum memastikan apakah akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas). “Jadwalnya Munas belum tahu kapan. Kalau tidak ada Munas kita mengatakan maju kan kayak orang gila,” katanya.
Hingga saat ini, lanjut dia, dirinya belum mengetahui secara detail kapan Munas Partai Golkar digelar. “Saya kira saya tidak bisa mendahului, apa yang belum ada, kita tunggu saja pengumumannya nanti.”
Reportase : YAUMAL HUTASUHUT
Editor : Fifia A Himawan