Jangan Malas Bersihkan Toilet

Demo peragaan tata cara membersihkan porselen yang terkena noda dengan cairan pembersih di Jakarta, Senin (18/11). ( HARIAN NASIONAL | BAYU INDRA KAHURIPAN )
Kebersihan kamar mandi menjadi isu penting yang harus diperhatikan. Sebab, banyak orang sering melupakan hal sepele ini. Alhasil tidak jarang berbagai penyakit justru datang karena kelalaian dalam menjaga kebersihan ruangan tersebut.
Patut disadari, bahwa kamar mandi memiliki peran penting dalam ruang keluarga. Sebab, kamar mandi menjadi tempat untuk membuang kotoran dari sisa-sisa makanan. Namun, apa jadinya jika ruangan ini tidak mendapat perhatian khusus?
Hal ini berimbas merebaknya kuman dan bakteri. Tempat yang seharusnya steril ini berubah menjadi ruangan perpindahan penyakit. Tentunya ini sangat merugikan anggota keluarga. Mereka dapat gampang terkena berbagai penyakit.
"Kesehatan keluarga bermula dari rumah yang sehat. Rumah yang sehat bukan sebatas bangunan saja, tetapi juga bagian (ruangan) harus bersih dan sehat. Biasanya yang diabaikan adalah kamar mandi. Miliaran bakteri terdapat di ruang itu. Sebab mikroorganisme dari virus dan jamur senang tumbuh di tempat lembab," ujar dokter Mikrobiologi Klinis Wani Gunardi di Jakarta, Senin (18/11).
"Apalagi toilet bagian yang paling lembab. Banyak virus dan parasit seperti telur cacing. Jadi selain jumlah, jenisnya juga banyak," imbuhnya.
Wani mengatakan, dengan banyaknya kuman, bakteri, dan mikroorganisme yang gampang berkembang biak, kamar mandi menjadi ruangan yang harus mendapat perhatian serius. Bahkan dia mengingatkan bahwa perawatan kamar mandi tidak bisa dilakukan sembarangan.
Bahkan perawatan tersebut harus tetap dilakukan meskipun kamar mandi terlihat bersih. Wani beranggapan kebersihan kamar mandi belum dapat menjadi parameter tidak ada kuman, bakteri, dan mikroorganisme.
"Bakteri dan mikroorganisme itu tidak kelihatan mata. Mungkin terlihat bersih, tetapi ternyata masih ada. Jadi harus diperhatikan tempat yang sering bersentuhan dengan tangan, seperti flush toilet, keran air, lantai, dan lainnya," katanya.
"Jadi tidak mungkin sebuah ruangan tidak ada bakterinya sama sekali. Namun, setidaknya masih bisa kita kendalikan. Jadi cara perawatan dan penggunaan bahan (cairan pembersih) harus benar," ujarnya.
Artis Ayu Dewi menilai, kebersihan kamar mandi tidak dapat menjadi patokan terbebas kuman, bakteri, dan mikroorganisme. Menurut artis kelahiran 7 September 1984 ini, masyarakat harus lebih detail dalam merawat kamar mandi.
"Ukuran bersih itu tidak bisa dilihat dari kering dan wangi. Jadi harus lebih teliti. Misal tidak boleh ada kerak. Jadi saya percaya kalau bersih pasti tidak akan menimbulkan penyakit," katanya.
Perawatan kamar mandi, kata dia, dilakukan semata-mata bukan hanya untuk mengurangi bakteri. Namun juga untuk mencegah anggota keluarga tertular penyakit yang cukup serius. Beberapa di antaranya seperti diare, gangguan saluran pencernaan, dan pernapasan, juga penyakit pada kulit.
Apalagi jika ada anggota keluarga yang memiliki usia kritis. Tentunya penyakit-penyakit tersebut dapat dengan mudah hinggap di tubuh mereka.
Kendalikan Bakteri
Perawatan rutin terhadap kamar mandi dilakukan guna menjaga jumlah bakteri di dalam ruangan. Jika dibiarkan secara terus menerus, kamar mandi akan beralih fungsi menjadi sarang penyakit.
Hal ini juga sekaligus menjadi antisipasi dalam melawan bakteri. Jika tidak dilakukan, bakteri dapat berkumpul dan akan menjadi sangat berbahaya bagi manusia.
"Bakteri dapat membentuk koloni dan bertambah membentuk biofilm. Memang tidak dapat dilihat mata, tapi biasanya menyebabkan lantai jadi lebih licin. Kalau terus diabaikan bisa-bisa bakteri itu mencapai dosis infeksi," ujar dokter Mikrobiologi Klinis Wani Gunardi.
Wani mengatakan, dalam perawatan rutin, masyarakat jangan hanya sekadar menyemprot kamar mandi dalam waktu sekejap. Dia menilai, langkah itu tidak ampuh untuk mengendalikan bakteri yang ada.
Reportase : Bintang Rahmat
Editor : Didik Purwanto