INDONESIAN CAT ASSOCIATION
Berbagi Cerita tentang Satwa Peliharaan

Ilustrasi kucing. (HARIAN NASIONAL | TEGUH INDRA )
Penyayang kucing atau biasa disebut cat lovers di Indonesia memang banyak bentuk dan ragamnya. Namun, komunitas Indonesian Cat Association (ICA) merupakan sebuah tempat berkumpul bagi pencinta kucing. Terlebih komitmen ICA menjaga kemurnian ras kucing yang ada.
"Awalnya dulu adalah segelintir orang pemerhati yang berhubungan dengan kucing pada 1 April 2003. Musyawarah pembukaan ICA ini dibuka secara resmi oleh Kepala Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertanian Budi Triakosa. Selain itu, munas tersebut dihadiri oleh para pemilik, penyayang, dan pemerhati kucing dari berbagai wilayah di Indonesia," ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat ICA Opoeng Amsoel kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Senin (13/1).
Komunitas ini dibentuk dengan tujuan untuk mempertemukan penyayang kucing di Indonesia. Ini menjadi wadah pelayanan dan pembinaan kepada para anggota secara profesional dan transparan, serta edukasi terhadap kemurnian ras kucing.
"Sebagai penyayang kucing kita perlu berkumpul untuk bertukar informasi yang baik. Selain itu, pengertian tentang ras murni kucing sangat penting untuk menjaganya tetap ada," ujarnya.
Namun, baru pada 24 September 2004, ICA resmi ditunjuk oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai organisasi atau wadah bagi pemilik, pemerhati, dan penyayang kucing di Indonesia. Tidak hanya dalam negeri, ICA diakui secara internasional dengan bergabung dalam perkucingan dunia bersama Federation International Feline (FIFe).
"Kami berupaya bergabung dengan FiFe melalui General Assembly FIFe yang dilaksanakan di Malmo, Swedia, 25-28 Mei 2005. Setelah dua tahun, akhirnya ICA diterima sebagai Full Member FIFe, melalui keputusan General Assembly FIFe yang dilaksanakan di Albufeira, Portugal pada Mei 2008," ujar Amsoel.
Uniknya, anggota komunitas tidak wajib memiliki kucing. Amsoel menjelaskan, yang terpenting adalah kecintaan dan rasa sayang terhadap kucing peliharaan. Karena bagaimana pun juga suatu komunitas harus dilandasi dengan kesamaan pemikiran. "Syarat menjadi anggota cukup dengan menyukai, menyayangi, dan peduli terhadap kucing bisa mendaftar. Bahkan jika tidak punya kucing pun bisa menjadi anggota," terangnya.
Selain itu, tujuan komunitas ini adalah melindungi dan menjaga kelestarian serta kemurnian ras kucing. Juga wadah aspirasi dalam pengembangbiakan kucing di Indonesia secara profesional, sekaligus meningkatkan pengetahuan anggota dan masyarakat luas.
Pada 2020 komunitas ini telah memiliki 32 cabang di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih kurang sekitar 5.000 anggota. Sedangkan jumlah cattery (orang yang berhak memberi sertifikat) ada sekitar 700-an, dan jumlah pedigree (kucing yang bersertifikat) yang terdaftar berjumlah hampir 20 ribu.
Amsoel menjelaskan, alur untuk kucing bersertifikat yaitu dengan harus menjadi anggota ICA. Kedua mereka akan ikut dalam diklat dasar cattery dengan kegiatan penyuluhan dasar tentang bagaimana pengembangbiakan. Setelah pemilik atau anggota lulus diklat ini maka akan ada survei dari tim ICA tentang bagaimana kelayakan tempat tinggal kucing tersebut.
Setelah itu diajukan ke pusat untuk tahap pengecekan ulang. Kemudian ketika kelengkapan sudah terpenuhi, langkah selanjutnya adalah diajukan ke FIFe. Namun, syarat untuk lanjut ke internasional minimal harus menghadirkan tiga nama cattery.
"Ketika berkas disetujui dan dikembalikan ke ICA, selanjutnya ICA mengeluarkan sertifikat untuk cattery. Setelah itu dia (cattery) dapat mengeluarkan sertifikat resmi untuk kucingnya sendiri," terangnya.
Selain itu, terdapat beberapa kegiatan yang sering dilakukan ICA dalam meningkatkan pengetahuan tentang kemurnian ras kucing. Kegiatan itu antara lain meningkatkan pengetahuan para penyayang kucing tentang perawatan kesehatan, pengembangbiakan, dan genetika kucing melalui pendidikan dan pelatihan.
Kemudian, menjaga kemurnian kucing ras melalui penerbitan silsilah (pedigree) kucing serta pengawasan dan pembinaan terhadap pengembangbiakan kucing (cattery), membina hubungan kerja sama yang baik dengan instansi terkait baik pemerintah maupun swasta.
Selain itu, kegiatan lainnya adalah diklat grooming, fun show, gala dinner, program sterilisasi, kunjungan sosial, peduli sosial bencana, vaksinasi rabies, dan lain sebagainya. Semua kegiatan dapat dilakukan bersama-sama dengan para anggota.
Reportase : Langgeng Puji K
Editor : Devy Lubis