Pengemudi Ojek Daring Minta Kompensasi

Pengemudi ojek online. (HARIAN NASIONAL | TEGUH INDRA)
Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia meminta pemerintah memberikan bantuan langsung tunai akibat penurunan penumpang selama masa pandemi virus corona baru (COVID-19). Setidaknya ada bantuan langsung tunai sebesar Rp 100 ribu sehari untuk mengisi kekosongan penumpang.
Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono meminta pemerintah memberikan kompensasi penghasilan kepada pengemudi ojek daring berupa Bantuan Langsung Tunai yang besarannya 50 persen dari penghasilan normal. Dia juga meminta kepada aplikator untuk menonaktifkan fitur penumpang dan terus sosialisasi aplikasi layanan order makanan dan barang.
"Ini kewajiban dari aplikator sebagai penyedia aplikasi agar permintaan order makanan maupun pengiriman barang dapat meningkat," kata Igun kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (8/4).
Kini pengemudi ojek daring hanya mengandalkan sumber penghasilan dari pengantaran makanan dan barang. Dengan cara itu, pengemudi diharap masih bisa mencari nafkah dan menjaga penghasilan agar tidak terus turun drastis akibat aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Selain itu, kata dia, aplikator wajib menerapkan potongan penghasilan maksimal 10 persen dari semula 20 persen. Kalau perlu tanpa potongan pendapatan dari aplikator.
"Kondisi sekarang 20 persen itu sangat berat. Habis tidak tersisa untuk makan," kata dia.
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, semua insentif sudah dikoordinasi pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Begitu juga bantuan langsung tunai yang mungkin akan dibahas di Kementerian Sosial.
Namun, dia telah mengimbau aplikator meringankan beban pengemudi. Aplikator harus memberikan berbagai bentuk insentif kepada pengemudi agar pendapatan tetap optimal.
"Kami hanya mengimbau. Semua itu kembali kepada kebijakan operator," kata Yani.
Dia berharap pandemi COVID-19 ini segera selesai. Tidak hanya sektor transportasi, semua kegiatan ekonomi lumpuh akibat tidak ada pergerakan manusia di luar rumah.
Reportase : Dian Riski Rosmayanti
Editor : Didik Purwanto