Pelonggaran Lockdown Italia Bertahap

Lupo Daturi, siswa kelas empat berusia 9 tahun, memainkan video game daring bertajuk 'Cerba-20' dari rumahnya di Binasco, selatan Milan, Jumat (24/4). (AFP | MIGUEL MEDINA )
Menurut laporan media, pemerintah bakal memberikan kelonggaran tertentu setiap Senin, mulai awal pekan ini hingga 18 Mei.
ROMA (HN) - Italia berencana melonggarkan karantina nasional akibat COVID-19 secara bertahap dalam kurun waktu empat pekan ke depan. Ini laporan media massa, yang belum mendapatkan konfirmasi resmi dari pemerintah.
"Empat Senin berikutnya menandai pembukaan bertahap kebijakan karantina yang telah berlangsung sejak bulan lalu," laporan Corriere della Sera, surat kabar terlaris di Italia, Jumat (24/4).
Negara ini memiliki lebih dari 189 ribu kasus infeksi COVID-19, dengan sedikitnya 25 ribu orang meninggal dunia. Namun, perkembangan kasus harian diproyeksi mulai melandai dan pemerintah dinilai bisa berbuat sesuatu untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat lockdown.
"Semua bergantung pada kurva infeksi. Jika kasus tidak meningkat, pabrik pengolahan hasil pertanian dan kayu bisa beroperasi lagi mulai Senin, 27 April."
Konstruksi bangunan, juga industri tekstil dan fesyen, dibuka mulai Senin, 4 Mei. Sepekan kemudian, usaha pertokoan kecil menyusul. Ini termasuk toko pakaian dan sepatu. Akhirnya, bisnis bar, restoran, dan perawatan rambut diizinkan melayani pelanggan pada 18 Mei.
Media lain menyatakan bar dan restoran mungkin dibuka pada "paruh kedua Mei".
Sejumlah aturan social distancing diterapkan untuk mengawal rencana pencabutan lockdown secara bertahap. Ini termasuk protokol ketat soal kesehatan makanan dan pelanggan.
Bar dan restoran harus mengatur tempat duduk dengan jarak minimal 1 meter. Khususnya di ruangan berpendingin, karena virus corona baru bakal menyebar lebih cepat. Sementara, kios atau toko kecil dengan luas 40 meter persegi atau kurang wajib melayani pelanggan satu per satu. Yang lain antre di luar.
Karantina nasional di Italia termasuk salah satu yang terlama di dunia. Keputusan lockdown dijatuhkan sejak 9 Maret. Kabar tersebut bocor ke media massa sebelum hari pelaksanaan, sehingga banyak masyarakat panik dan melakukan aksi borong kebutuhan pokok di sejumlah tempat.
Reportase : AFP | Rahmi Yati Abrar
Editor : Dani Wicaksono