JAKARTA (HN) - Perayaan Idul Fitri yang berbeda tahun ini akibat pandemi COVID-19 tak mempengaruhi pilihan menu wajib yang ada di meja makan penyanyi Cynthia Lamusu. "Biasanya mama bikin makanan khas Gorontalo, kuah bugis pakai buras," kata Cynthia kepada ANTARA.
Kuah bugis punya rasa gurih yang biasa disantap dengan buras. Namun, agar suasana Idul Fitri lebih terasa, biasanya Cynthia tetap menyiapkan ketupat walau jumlahnya sedikit. Urusan kue, Cynthia mengaku sama sekali tidak membuat atau membeli.
"Dengan situasi pandemi, kita juga harus pintar-pintar memanfaatkan dana, jadi berhemat," ujar Prilliany Cynthia Lamusu, nama lengkap perempuan kelahiran Jakarta, 12 April 1978, ini. Beruntung, dia mendapatkan berbagai bingkisan kue kering khas Lebaran untuk meramaikan hari raya.
Ramadhan kali ini terasa sangat berbeda untuk Cynthia dan keluarga. Shalat tarawih yang biasa dilakukan secara berjamaah di masjid, kini ditiadakan karena orang-orang dilarang berkumpul dalam jumlah banyak demi menekan risiko penyebaran virus. "Itu satu yang terasa beda banget," tuturnya.
Kebiasaan jalan-jalan sore sembari ngabuburit dan berburu takjil pun urung dilaksanakan. Selain menjaga batas sosial, Cynthia memastikan semua asupan makanan keluarganya betul-betul higienis dengan memasak sendiri di rumah. "Padahal tradisi ngabuburit, beli takjil, untuk kami itu tradisi Indonesia yang unik."
Reportase : Burhanuddin
Editor : Burhanuddin
