Mumbai Hadapi Badai Pertama dalam Sejarah

Gelombang menghantam lingkungan tempat tinggal nelayan di Badhwar, Mumbai, Selasa (2/6). (The Hindu | Vivek Bendre)
Mumbai (HN) - Mumbai, ibu kota finansial India, bersiap-siap menghadapi badai pertama dalam sejarah, Selasa (2/6). Siklon Nisarga, yang bergerak menuju pantai kawasan Maharashtra dan Gujarat, diprediksi menguat sebagai badai siklon besar dalam 12 jam ke depan dan diperkirakan menghantam Mumbai pada Rabu (3/6).
Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi atau mematuhi perintah evakuasi wajib di kota yang merawat 41 ribu pasien COVID-19 tersebut. Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan Mumbai dan beberapa distrik sekitar dikategorikan dalam status waspada.
"Saya mendesak semua orang untuk berjaga-jaga dan mengutamakan keselamatan. Semoga semuanya baik-baik saja," katanya via Twitter.
Departemen Meterorologi India (IMD) memperingatkan badai ini memiliki kecepatan angin kisaran 100 km per jam. "Nisarga-berarti kekuatan alam-akan bergerak menuju Maharashtra dan Gujarat, lalu membentuk badai siklon besar pada Rabu sore, dengan kecepatan angin tetap sekitar 100-110 km per jam hingga 120 km per jam," pernyataan IMD.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah berbicara dengan Menteri Kepala Maharashtra (setingkat gubernur) Uddhav Thackeray melalui konferensi video, Senin (1/6), untuk memastikan kesiapan negara bagian tersebut menghadapi Nisarga. Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) menerjunkan lebih dari 30 tim di Maharashtra dan Gujarat. Satu tim NDRF terdiri dari 45 personel.
"Gujarat meminta lima tim tambahan. Hingga Selasa sore, 15 tim diterjunkan di Gujarat, sementara dua tim lainnya bersiaga. Sepuluh tim diterjunkan di Maharashtra dan enam tim bersiaga. Proses evakuasi dan peringatan kepada warga sudah dilakukan," kata Ketua NDRF SN Pradhan kepada NDTV di New Delhi.
Hampir 20 ribu orang dari desa-desa di sepanjang pantai Gujarat dievakuasi, laporan kantor berita PTI.
Gelombang pasang akibat badai-dua meter lebih tinggi dibanding pasang biasa-diperkirakan mendera daerah pantai dengan permukaan rendah seperti Mumbai, Thane, dan Raigad. Nelayan yang sudah melaut diminta segera kembali, sementara penanggung jawab distrik diperintahkan menjamin jangan sampai ada korban jiwa.
"Siklon Nisarga berpotensi merusak rumah, pondok, tambak, serta memutus jaringan komunikasi dan listrik," pernyataan IMD.
Mumbai dilanda banjir bandang mematikan pada 2005, juga pada 2017 dan 2019, tapi belum pernah terkena badai siklon. Nisarga menjadi badai kedua yang melanda India dalam beberapa pekan terakhir, setelah Siklon Amphan menewaskan 99 orang di Bengali dan Odisha.
Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi atau mematuhi perintah evakuasi wajib di kota yang merawat 41 ribu pasien COVID-19 tersebut. Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan Mumbai dan beberapa distrik sekitar dikategorikan dalam status waspada.
"Saya mendesak semua orang untuk berjaga-jaga dan mengutamakan keselamatan. Semoga semuanya baik-baik saja," katanya via Twitter.
Departemen Meterorologi India (IMD) memperingatkan badai ini memiliki kecepatan angin kisaran 100 km per jam. "Nisarga-berarti kekuatan alam-akan bergerak menuju Maharashtra dan Gujarat, lalu membentuk badai siklon besar pada Rabu sore, dengan kecepatan angin tetap sekitar 100-110 km per jam hingga 120 km per jam," pernyataan IMD.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah berbicara dengan Menteri Kepala Maharashtra (setingkat gubernur) Uddhav Thackeray melalui konferensi video, Senin (1/6), untuk memastikan kesiapan negara bagian tersebut menghadapi Nisarga. Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) menerjunkan lebih dari 30 tim di Maharashtra dan Gujarat. Satu tim NDRF terdiri dari 45 personel.
"Gujarat meminta lima tim tambahan. Hingga Selasa sore, 15 tim diterjunkan di Gujarat, sementara dua tim lainnya bersiaga. Sepuluh tim diterjunkan di Maharashtra dan enam tim bersiaga. Proses evakuasi dan peringatan kepada warga sudah dilakukan," kata Ketua NDRF SN Pradhan kepada NDTV di New Delhi.
Hampir 20 ribu orang dari desa-desa di sepanjang pantai Gujarat dievakuasi, laporan kantor berita PTI.
Gelombang pasang akibat badai-dua meter lebih tinggi dibanding pasang biasa-diperkirakan mendera daerah pantai dengan permukaan rendah seperti Mumbai, Thane, dan Raigad. Nelayan yang sudah melaut diminta segera kembali, sementara penanggung jawab distrik diperintahkan menjamin jangan sampai ada korban jiwa.
"Siklon Nisarga berpotensi merusak rumah, pondok, tambak, serta memutus jaringan komunikasi dan listrik," pernyataan IMD.
Mumbai dilanda banjir bandang mematikan pada 2005, juga pada 2017 dan 2019, tapi belum pernah terkena badai siklon. Nisarga menjadi badai kedua yang melanda India dalam beberapa pekan terakhir, setelah Siklon Amphan menewaskan 99 orang di Bengali dan Odisha.
Reportase : Dani Wicaksono
Editor : Dani Wicaksono