Tugas Besar Menanti Luhut Meneruskan Warisan Pembinaan Bob Hasan di Atletik

JAKARTA (HN) – Setumpuk tugas menanti dikerjakan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Periode 2021-2025. Ia diharapkan dapat meneruskan tongkat estafet pembinaan atletik yang pernah dikerjakan almarhum Bob Hasan.
Luhut mengaku tak mudah meneruskan pembinaan yang telah ditinggalkan Bob Hasan. Menurutnya, kinerja Bob Hasan telah menjadi warisan yang tak akan tergantikan bagi atletik nasional.
Meski demikian, bukan berarti Luhut tak memiliki misi dan visi untuk memajukan atletik Indonesia. Ia sudah merancang sejumlah program, mulai dari persiapan Zohri untuk tampil di Olimpiade Tokyo, merancang pemetaan nomor unggulan potensial, hingga ingin membuat sekolah olahraga nasional.
“Cedera Zohri ini perlu kami pelajari lagi. Apalagi Olimpiade Tokyo tinggal menyisakan 6-7 bulan,” kata Luhut dalam jumpa pers virtual usai munas, Senin (25/1).
Luhut terpilih secara aklamasi dalam munas daring PB PASI yang dihadiri 34 pengurus provinsi. Lelaki yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI ini menduduki kursi peninggalan almarhum Bob Hasan yang sudah 44 tahun menjabat sebagai Ketua Umum PB PASI.
Lelaki berusia 73 tahun ini mengaku sudah memiliki gambaran terkait atletik yang menjadi mother-of-sport. Di pengurusannya nanti, ia akan mencoba memetakan nomor-nomor prioritas yang bisa dilahirkan oleh pengurus provinsi di Indonesia.
“Atletik ini kana da 48 nomor. Nanti kami akan lihat mana yang bisa berperan. Yang susah (persaingannya), kami jadikan priortas kedua karena kami mau mengindentifikasikan daerah mana yang bisa melahirkan atlet di nomor tertentu. Misalnya, NTB dan NTT itu bagus di nomor apa. Kami akan uji dengan sports science juga,” terang Luhut.
Di samping itu, Luhut mengaku dirinya sempat membicarakan sekolah olahraga khusus atlet. Sekolah ini diharapkan bisa membentuk atlet agar punya masa depan cemerlang.
Untuk mewujudkan ide itu, Luhut mengaku akan dibantu oleh Tenaga Ahli Menteri Bidang Informasi dan Teknologi Kemenkomaritim Yohanes Surya. “Dia nanti yang akan menyusun kurikulum khusus matematika dan fisika sehingga setelah selesai bertanding, atlet ini memiliki masa depan,” terang Luhut.